Ingatkah kalian tentang sebuah iklan yang menggunakan kulit manggis? yang lagunya "kabar gembira untuk kita semua....". mungkin sudah banyak yang tahu tentang kegunaan dari kulit manggis karena memang sudah sering di bahas di forum-forum kesehatan, namun tahukah kalian bagaimana sejarah penggunaan kulit manggis menjadi obat?. perna gak sih kalian terpikir nemu suatu buah yang kulitnya (notabene bagian yang sering dibuang) dapat dijadikan obat?!.
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang
diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara dan dapat tumbuh hingga 7 sampai 25
meter. Buahnya juga
disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula
varian yang kulitnya berwarna merah.
Buah manggis dalam perdagangan dikenal
sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si
"raja buah". Buah ini mengandung mempunyai aktivitas anti-inflamasi dan antioksidan.
Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar
antioksidan tertinggi di dunia.
Manggis disantap dalam keadaan matang dengan membelah dua
kulitnya dengan hati-hati sehingga bisa dikeluarkan isinya. Namun manggis muda
berwarna hijau juga dijual dengan rasa lebih kecut namun sekaligus juga manis.
Sejarah penggunaan kulit manggis menjadi obatSaat itu Laurent Garcin, penjelajah hutan berkebangsaaan Perancis yang memberi nama Garcinia mangostana kepada buah manggis pada abad ke-16, mungkin ia tidak menduga temuannya memiliki manfaat lebih hebat daripada pengetahuan zaman kuno itu.
Semua bermula pada April 1993 saat Munekazu Iinuma mengumpulkan kulit manggis dari berbagai sentra di Indonesia. Kulit manggis itu kemudian diterbangkan ke Gifu Pharmaceutical University, Jepang.
Di sana, oleh Kenji Matsumoto dan kawan-kawan, termasuk Munekazu Iinuma, sejumlah 2,7 kg kulit buah manggis kering diekstrak dengan heksana, benzena, aseton, dan alkohol 70%. Ekstraksi menghasilkan 6 turunan xanthone, yaitu: alfamangostin, betamangostin, g-mangostin, mangostinone, garcinone-E, dan 2-isoprenyl-1,7-dihydroxy-3-methoxyxanthone.
Selanjutnya mereka mengambil sejumlah sel penyebab leukemia, seperti HL60, K562, NB4, dan U937 dari Riken Cell Bank, Tsukuba, Ibaraki, Jepang. Sel kanker penyebab leukemia itu dikulturkan, kemudian senyawa-senyawa xanthone dilarutkan dalam kultur itu. Hasilnya terbukti bahwa a-mangostin memicu proses apoptosis ( Apoptosis adalah mekanisme kematian sel yang terprogram yang penting dalam berbagai proses biologi) sel leukemia.
Kehebatan kulit manggis tidak luput dari perhatian peneliti di Indonesia. Menurut Dr Agung Endro Nugroho.MSi.Apt, kulit manggis mengandung 50 senyawa xanthone. Xanthone ialah bioflavonoid yang bersifat antioksidan, antibakteri, antialergi, antitumor, anti-histamin, dan anti-inflamasi. Molekul biologi aktif ini memiliki struktur cincin 6 karbon dan kerangka karbon rangkap, sehingga sangat stabil. Di alam ada 200 jenis xanthone, sejumlah 50 di antaranya ditemukan di kulit manggis.
Sekian artikel saya kali ini, memang pada artikel kali ini menggunakan bahasa yang agak susah dicerna karen menggunakan bahasa-bahasa ilmiah. untuk itu, saya harap, para pembaca dapat mengerti secara garis besar sejarah penggunakan kulit manggis menjadi obat.
0 comments